Oleh: Hadi Samsul, partisipan Nokia Green Ambassador.
“Nil, saya mau angkat profil kamu buat tulisan saya. Mau ikutan Nokia green ambassador lagi.”
“Doweng… kagak salah tuh ? Kenapa harus aku? kenapa nggak David aja ?”
“Karena kamu teman saya. saya mau teman saya yang maju hehe….” Begitu pesan saya ketika membuka obrolan melalui fasilitas yahoo messenger dengan salah satu teman kuliah saya yang bernama Anilawati Nurwakhidin.
Masa perkuliahan di salah satu perguruan tinggi pencetak calon guru itu kami lalui pada kelas perkuliahan yang berbeda meskipun kami sama-sama satu jurusan, kecuali beberapa mata kuliah yang digabung. Pada saat kuliah gabungan itulah kami bertemu dan bercanda mengenang masa-masa opspek. Hingga akhirnya kami menyelesaikan waktu perkuliahan dan skripsi dalam masa yang tidak sama, saya tidak mengetahui lagi kegiatan teman-teman saya, termasuk Anil.
Alangkah takjubnya saya manakala mengontak Anil untuk suatu kepentingan. Sesaat setelah saya kontak, dia mengajak saya untuk ikut terlibat dalam kegiatannya bernama Sahabat Gede Pangrango (SGP). Tentu saja saya tidak menolak karena disamping didasari keingin-tahuan saya tentang SGP, saya juga punya kesempatan untuk reuni. Dan tidak banyak yang berubah dengan Anil yang saya kenal semasa kuliah, kecuali kepeduliannya pada lingkungan yang terbilang cukup tinggi. Bahkan jauh lebih tinggi dibanding saya. Oya, sekedar info tambahan, SGP adalah salah satu kampanye yang digagas oleh LSM lingkungan bernama YPBB (Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi). Lain kali saya akan menceritakan tentang kegiatan SGP. Nah, di YPBB inilah Anil berkecimpung. Dari situ, saya mulai mengetahui bahwa Anil telah menjelma menjadi salah satu aktivis lingkungan.
“Aku masuk YPBB awalnya sebagai relawan.” Demikian anil berkisah tentang awal mula dia masuk dan terlibat dalam kegiatan YPBB.
Selama hampir setahun itu, tetep jadi relawan?
“Iya….”
Gak digaji dong?
“Pas jadi staff juga, ada kali aku setaun gak digaji…. Saat itu YPBB-nya lagi payah banget keuangannya.” Tuturnya. Wow, sebuah pengorbanan yang luar biasa menurut saya.
Kok tertarik sama isu lingkungan, sih, Nil?
“Wah, harus nginget-nginget lagi dulu pas awal atuh. Dulu tuh masalah lingkungan belum se-ngetrend sekarang, tapi aku merasa, harus ada yang kita lakukan terkait dengan masalah lingkungan. Tapi kalo sendirian mah pan susah ya. Sehingga, dulu yang kulakukan hanya dengerin radio rase (Rase FM Bandung-pen) kalau ada materi lingkungan yang siarannya cukup inspiratif, nama (narasumber)nya mas rohadji-saat ini yang pegang program green and cleannya unilever-.
“Terus pas bikin skripsi, aku ngangkat tema tentang nara sumber. Intinya, pas lagi cari nara sumber, aku menemukan tema yang sesuai adalah yang terkait dengan pencemaran. Dan aku akhirnya menemukan organisasi konus yang mau jadi nara sumber di penelitian aku. Nah, dari situ jadi tau, ternyata ada juga organisasi yang seperti ini. Tapi waktu itu tetep belum berkegiatan, masih sebatas kepentingan penelitian aja.
“Jadi sebenarnya hasrat untuk berkegiatan lingkungan masih cukup besar, tapi belum nemu tempat yang cocok aja. Sampai akhirnya ketemu dengan YPBB melalui sebuah iklan di kampus.” Demikian papar Anil tentang awal mula ketertarikannya menjadi penggiat lingkungan.
Saat ini, Anil menjadi staf di YPBB. Dia menjadi koordinator untuk tiga bidang yakni koordinator pendidikan dan pelatihan (termasuk di dalamnya support materi untuk pertemuan zero waste community), kegiatan lainnya di divisi ini terkait pelatihan dan sebangsanya. Koordinator kedua: koordinator relawan. Koordinator ketiga, koordinator humas. Anil sendiri berada di bawah koordinator YPBB bernama David Sutasurya-yang disebutkan pada pertanyaan Anil di awal tulisan ini.
Sekilas tentang zero waste community, Anil menjelaskan bahwa itu adalah sebuah komunitas yang digagas YPBB. Menurut Anil, komunitas ini merupakan perkumpulan orang-orang yang berkeinginan untuk mewujudkan lingkungan yang zero waste alias minim atau nol sampah di sekitarnya. Mulai dari lingkungan yang terkecil (diri sendiri, keluarga, kamar kost, dll) hingga lingkungan tempat ia beraktifitas (RT, RW, kelurahan, tempat kerja, sekolah, dll).
Untuk mendukung Komunitas ini, maka YPBB memfasilitasi pertemuan rutin komunitas Zero Waste. Ini merupakan sebuah acara pertemuan yang diselenggarakan rutin setiap satu bulan. Di dalam acara ini, YPBB mempertemukan orang-orang yang melakukan ataupun yang baru akan mulai melakukan upaya zero waste-nya, untuk saling berbagi pengalaman dan saran terkait upayanya tersebut. Saya sendiri pernah mengikuti pertemuannya sekali di tahun 2009, dan hingga saat ini tergabung dalam milist ZWC.
Kegiatan terdekat yang akan dilaksanakan oleh Anil dan juga tim YPBB adalah pertemuan ZWC ke-16 dengan materi ‘Membuat Bioplastik Sendiri’.
Bagi sebagian orang, membawa botol minum guna ulang atau yang dikenal dengan tumbler merupakan hal yang merepotkan. Selain menambah beban dalam tas, membawa tumbler juga memerlukan
Sampah sisa makanan masih mendominasi komposisi timbulan sampah di Indonesia . Bahkan sering langganan ranking tinggi dalam wasting most food secara internasional. Sampah sisa makanan
Grafik komposisi sampah: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ (4 Februari 2024) Seperti yang dapat kita lihat pada grafik di atas, sisa makanan masih merajai komposisi sampah di Indonesia. Rumah
Halo Sobat Organis! Polusi udara menjadi salah satu masalah serius yang mengancam kesehatan manusia dan lingkungan kita. Menurut data terbaru, polusi udara merupakan salah satu faktor
Idul Adha merupakan salah satu momen penting yang kerap kali dirayakan oleh seluruh umat muslim di dunia. Sehingga euforia perayaan Idul Adha juga, tentunya juga dirasakan
Membawa botol minuman sendiri, atau yang kerap disebut tumbler saat ini menjadi sebuah tantangan. Walaupun saat ini beberapa orang memulai habit baru dengan membawa tumbler kemanapun
Udah pada tau belum sobat organis, Bandung Raya lagi-lagi mengalami darurat sampah. Terjadinya krisis tersebut membuat YPBB di tahun ini tidak melakukan acara apapun untuk memperingati
Tidak banyak yang tahu bahwa 26 November diperingati sebagai Hari Tanpa Belanja. Hari Tanpa Belanja bertujuan untuk memberikan kesadaran masyarakat agar mereka lebih peka terhadap apa
Studi dari penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan mengenai gletser dunia di masa depan. Diperkirakan pada tahun 2100 mendatang, gletser dunia akan menghilang dari peradaban. Penyebab
Maggot atau yang dikenal dengan belatung, merupakan hewan yang sering dianggap menjijikan namun ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Tak disangka ternyata maggot dengan jenis Black
Air hujan yang biasanya dianggap berkah bagi sebagian besar masyarakat, ternyata kini telah teridentifikasi mengandung partikel mikroplastik. Tentu saja hal ini mengejutkan berbagai pihak,