Pernahkah Anda bayangkan sampah plastik yang berada di lautan berakhir dimana?
Ternyata sampah plastik yang berada di lautan berkumpul pada satu titik, tepatnya di Samudra Pasifik.
Kumpulan sampah plastik yang berada di Samudra Pasifik tersebut dinamakan The Great Pacific Garbage Patch.
Hal yang membuat heboh, The Great Pacific Garbage Patch di Samudra Pasifik ini memiliki luas sekitar daratan Indonesia atau setara 1,9 juta km2.
Luas wilayah sampah plastik tersebut dilaporkan dalam jurnal Scientific Reports, yang dipublikasikan oleh majalah Nature.
Bahkan studi tersebut menyebutkan bahwa wilayah The Great Pacific Garbage Patch di Samudra Pasifik mengalami peningkatan.
Peningkatan tersebut kisaran 10 hingga 16 kali lebih banyak dari jumlah yang diduga sebelumnya oleh peneliti.
Hal ini tentunya menjadi sebuah fakta yang menyedihkan sekaligus menyeramkan.
Karena dari sini kita tahu bahwa sampah di The Great Pacific Garbage Patch tidak mengalami pengurangan, melainkan bertambah pesat.
Sehingga The Great Pacific Garbage Patch di Samudra Pasifik terkadang disebut sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) di lautan.
The Great Pacific Garbage Patch diperkirakan terdiri dari 1,8 triliun bagian plastik. Dan diperkirakan memiliki bobot 88 ribu ton, yang setara dengan 500 pesawat jet jumbo.
Berikut ini rangkuman studi yang ditemukan oleh para peneliti:
Sampah-sampah ini bahkan bisa berubah menjadi mikroplastik, yang tersebar di lautan. Mirisnya mikroplastik tersebut bahkan termakan oleh hewan di lautan seperti ikan yang biasa kita santap.
Maka dari itu yuk, kita mulai untuk melakukan gaya hidup yang organis dengan cara melakukan zero waste lifestyle.
Selain itu melakukan pengelolaan sampah yang baik, dengan melakukan pemilahan sampah dapat meminimalisir penumpukan sampah.***
Bagi sebagian orang, membawa botol minum guna ulang atau yang dikenal dengan tumbler merupakan hal yang merepotkan. Selain menambah beban dalam tas, membawa tumbler juga memerlukan
Sampah sisa makanan masih mendominasi komposisi timbulan sampah di Indonesia . Bahkan sering langganan ranking tinggi dalam wasting most food secara internasional. Sampah sisa makanan
Grafik komposisi sampah: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ (4 Februari 2024) Seperti yang dapat kita lihat pada grafik di atas, sisa makanan masih merajai komposisi sampah di Indonesia. Rumah
Halo Sobat Organis! Polusi udara menjadi salah satu masalah serius yang mengancam kesehatan manusia dan lingkungan kita. Menurut data terbaru, polusi udara merupakan salah satu faktor
Idul Adha merupakan salah satu momen penting yang kerap kali dirayakan oleh seluruh umat muslim di dunia. Sehingga euforia perayaan Idul Adha juga, tentunya juga dirasakan
Membawa botol minuman sendiri, atau yang kerap disebut tumbler saat ini menjadi sebuah tantangan. Walaupun saat ini beberapa orang memulai habit baru dengan membawa tumbler kemanapun
Udah pada tau belum sobat organis, Bandung Raya lagi-lagi mengalami darurat sampah. Terjadinya krisis tersebut membuat YPBB di tahun ini tidak melakukan acara apapun untuk memperingati
Tidak banyak yang tahu bahwa 26 November diperingati sebagai Hari Tanpa Belanja. Hari Tanpa Belanja bertujuan untuk memberikan kesadaran masyarakat agar mereka lebih peka terhadap apa
Studi dari penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan mengenai gletser dunia di masa depan. Diperkirakan pada tahun 2100 mendatang, gletser dunia akan menghilang dari peradaban. Penyebab
Maggot atau yang dikenal dengan belatung, merupakan hewan yang sering dianggap menjijikan namun ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Tak disangka ternyata maggot dengan jenis Black
Air hujan yang biasanya dianggap berkah bagi sebagian besar masyarakat, ternyata kini telah teridentifikasi mengandung partikel mikroplastik. Tentu saja hal ini mengejutkan berbagai pihak,