Berbagai bencana yang diakibatkan oleh sampah bermunculan di berbagai kota. Tragedi longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah pada tahun 2005, yang memakan korban ratusan jiwa seharusnya sudah menjadi menjadi titik balik bagi pemerintah untuk serius menangani permasalahan sampah. Khususnya Kota Bandung, sebagai salah satu kota yang menyumbang sampah warganya menuju TPA Leuwigajah.
Berawal dari program Kawasan Bebas Sampah (KBS) pada tahun 2015, hingga munculnya inisiasi program Kang Pisman pada saat program kerja 100 hari walikota Kota Bandung pada tahun 2018, menjadi langkah awal dalam pembenahan tata kelola persampahan di Kota Bandung.
Sejalan dengan hal tersebut, YPBB mencoba mengembangkan program Zero Waste Cities yang diadopsi dari Mother Earth Foundation (MEF) di Filipina. Program tersebut mulai dikembangkan dan diterapkan untuk memperluas pengembangan KBS menjadi skala kelurahan dan kecamatan. Prinsip Zero Waste Cities sendiri menekankan pada penanganan dan pencegahan sampah yang dilakukan secara holistik dan terdesentralisasi serta berwawasan lingkungan. Dalam pelaksanaannya, pemilahan sejak dari rumah menjadi prinsip utama yang ditekankan di setiap kawasan implementasi.
Penerapan prinsip Zero Waste Cities tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai tantangan dan kendala dihadapi oleh YPBB dan pemerintah kota dalam implementasinya. Namun, bukan hal yang tak mungkin bila Zero Waste Cities diterapkan di seluruh kawasan di Kota Bandung. Dari studi komparasi yang dilakukan, kami menemukan bahwa pencapaian Zero Waste Cities dapat berhasil bila seluruh stakeholder dapat turut serta berpartisipasi aktif. Terlebih pemerintah kota yang memiliki wewenang di daerah. Keterlibatan pemerintah menjadi poin penting dalam tata kelola persampahan di tingkat kawasan khususnya dalam membangun kelembagaan dan penyusunan sistem pembiayaan berkelanjutan untuk sistem pengumpulan terpilah dari sumber.
Di dalam Case Study ini kita akan mengetahui bersama apa yang menjadi faktor kunci keberhasilan KBS dan Zero Waste Cities di Kota Bandung. Perjalanan menuju Zero Waste Cities dapat anda lihat dan pelajari dari studi kasus penerapan yang dilakukan di kawasan implementasi. Kemudian dikupas juga kendala dan tantangan yang dihadapi Kota Bandung dalam masa transisi menuju Zero Waste Cities.
Download Case Study disini :
Case Study – Bahasa : Menjajaki Transisi : Perjalanan Kota Bandung Menuju Zero Waste Cities
Case Study – English : The Path of Transition : Bandung’s Journey Towards Zero Waste Cities
Udah pada tau belum sobat organis, Bandung Raya lagi-lagi mengalami darurat sampah. Terjadinya krisis tersebut membuat YPBB di tahun ini tidak melakukan acara apapun untuk memperingati
(Dokumentasi : Kegiatan Waste Analysis and Characterization Study (WACS) dan Brand Audit (BA). Kegiatan berada di kawasan berpengelola Kota Cimahi 2022 bersama staf dan relawan YPBB)
Belajar memperbaiki barang membutuhkan waktu dan dedikasi, tetapi itu bukan tidak mungkin. Alih-alih membeli yang baru, sebetulnya kamu dapat meningkatkan umur panjang perangkat atau barang
Pemanasan global merupakan isu yang muncul sejak beberapa dekade terakhir. Bumi menghangat dan kini kenaikan suhunya diperkirakan mencapai lebih dari 1.5⁰C jika tak ada upaya yang
Tidak terbayang rasanya jika di perumahan kita tidak ada petugas sampah. Meski tampaknya hanya mengangkut sampah dari setiap bak sampah di rumah kita, ada fakta lain
Pelatihan Zero Waste Lifestyle atau biasanya disingkat dengan ZWL merupakan pelatihan wajib yang harus diikuti oleh staf internal YPBB secara khusus. Sebagai organisasi non-profit yang
YPBB menyelenggarakan pelatihan online Rencana Teknis Pengelolaan Sampah (RTPS) untuk Perencanaan Pengelolaan Sampah Terpilah dan Terdesentralisasi secara daring pada Rabu hingga Jum’at, 20
Halal bihalal memang dikenal sebagai tradisi yang tak bisa dilepaskan dari perayaan Idul Fitri setiap tahunnya. Halal bihalal dilaksanakan tak hanya antar keluarga dekat saja, namun
Employee Wellness YPBB Employee Wellness Program adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi, untuk mempromosikan gaya hidup sehat baik di dalam maupun di luar kantor.
Tata kelola persampahan di Kota Bandung yang mengusung prinsip Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan (Kang Pisman) masih belum mencapai hasil yang diharapkan. Pengembangan program Zero Waste Cities
Sistem kerja remote working yang dijalankan oleh YPBB dimana semua staf nya didorong untuk bekerja dari rumah, dengan WFH tentunya YPBB mengakomodir kebutuhan dasar manusia yaitu
YPBB merupakan sebuah lembaga non profit yang aktif mempromosikan pola hidup organis, yaitu pola hidup yang selaras dengan alam dan hukum alam. Pola hidup ini diyakini akan