Sebagai salah satu kota yang berkembang pesat di Provinsi Jawa Barat, dengan penduduknya yang mencapai 2,5 juta jiwa, Kota Bandung masih bermasalah dengan sistem pengelolaan sampah yang tengah berjalan. Masalah pengelolaan sampah di Kota Bandung merupakan masalah yang harus segera ditangani mengingat produksi sampah yang bisa mencapai 1500-1600 ton per hari. Sampah sebanyak itu, setelah dikumpulkan oleh petugas kebersihan, kemudian hanya teronggok dan menumpuk di TPA. Sistem pengelolaan semacam kumpul-angkut-buang tak lagi strategis untuk mengelola sampah, cenderung menghabiskan banyak dana untuk pengangkutan ke TPA, dan lagi memperpendek masa pemakaian lahan di TPA.
Pendekatan strategis untuk memecahkan masalah pengelolaan sampah di Bandung perlu dilakukan secepatnya, terutama pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai pemegang kebijakan. Aksi Walikota Bandung yang baru saja dilantik, mungkin saja dapat memberikan sedikit angin segar pada sistem pengelolaan sampah di Bandung. Pasalnya, Oded M. Danial, sebagai walikota Bandung, mendukung pengelolaan sampah yang dititikberatkan pada pengurangan dari sumber. Beliau juga berencana untuk meningkatkan sarana prasarana komunal seperti biodigester dan biopori, agar dapat mendukung pelaksanaan sistem pengurangan sampah dari sumber.
Diskusi tertutup yang diselenggarakan Oded M. Danial (keempat dari kiri) bersama Froilan Grate (ketiga dari kiri), Forum Bandung Juara Bebas Sampah,DLH Kota Bandung, dan PD Kebersihan pada 7 Agustus 2018 |
Sebagai tindaklanjut dari pernyataannya dalam mendukung pengurangan sampah dari sumber, pada tanggal 7 Agustus 2018 Oded M. Danial mengadakan diskusi tertutup dengan pegiat lingkungan yang tergabung dalam Forum Bandung Juara Bebas Sampah (YPBB tergabung di dalamnya), DLHK Kota Bandung, dan PD Kebersihan. Dalam diskusi tersebut, turut hadir perwakilan dari GAIA Asia Pacific, Froilan Grate, dan ikut serta dalam diskusi hangat mengenai pengurangan sampah dari sumber. Froi mengaku mendukung penuh keputusan Oded yang tidak tertarik dengan teknologi pembakaran sampah, dan justru lebih mengutamakan sistem pengelolaan sampah komunal. Froi juga berbagi cerita bahwa di Filipina, terdapat kota yang sudah melakukan pengelolaan sampah komunal, dan juga sudah dapat memisahkan sampahnya dengan tepat. Praktik pengelolaan sampah seperti itu, telah diadopsi juga oleh beberapa RW di Bandung, salah satunya di RW 09 Sukaluyu.
Diskusi singkat Oded bersama DLHK Bandung, PD Kebersihan, TNI, Camat, Lurah dan RW setempat yang turut hadir dalam kunjungan kawasan model Zero Waste Cities, RW 09 Sukaluyu Pada 13 Agustus 2018. |
Oded melihat langsung beberapa sarana pengelolaan sampah komunal yang rutin digunakan di RW 9 Sukaluyu |
Grafik komposisi sampah: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ (4 Februari 2024) Seperti yang dapat kita lihat pada grafik di atas, sisa makanan masih merajai komposisi sampah di Indonesia. Rumah
Kamis, 25 Januari 2024 Situasi krisis sampah yang terjadi pasca kebakaran Tempat Pembuangan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti pada bulan Agustus 2023, menjadi momentum
Tanggal 5 Juni 2023 merupakan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Hari tersebut ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Penetapan tersebut agar dapat meningkatkan kesadaran dan
(Dokumentasi : Kegiatan Waste Analysis and Characterization Study (WACS) dan Brand Audit (BA). Kegiatan berada di kawasan berpengelola Kota Cimahi 2022 bersama staf dan relawan YPBB)
Belajar memperbaiki barang membutuhkan waktu dan dedikasi, tetapi itu bukan tidak mungkin. Alih-alih membeli yang baru, sebetulnya kamu dapat meningkatkan umur panjang perangkat atau barang
Pemanasan global merupakan isu yang muncul sejak beberapa dekade terakhir. Bumi menghangat dan kini kenaikan suhunya diperkirakan mencapai lebih dari 1.5⁰C jika tak ada upaya yang
Tidak terbayang rasanya jika di perumahan kita tidak ada petugas sampah. Meski tampaknya hanya mengangkut sampah dari setiap bak sampah di rumah kita, ada fakta lain
YPBB menyelenggarakan pelatihan online Rencana Teknis Pengelolaan Sampah (RTPS) untuk Perencanaan Pengelolaan Sampah Terpilah dan Terdesentralisasi secara daring pada Rabu hingga Jum’at, 20
Tata kelola persampahan di Kota Bandung yang mengusung prinsip Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan (Kang Pisman) masih belum mencapai hasil yang diharapkan. Pengembangan program Zero Waste Cities
YPBB kembali mengadakan Training of Trainers (ToT) Zero Waste Lifestyle di penghujung Tahun 2021. Agenda ini dilakukan dalam rangka menyiapkan para trainer untuk dapat memberikan
Peluang khusus untuk bergabung menjadi Relawan Trainer YPBB kembali dibuka! YPBB percaya bahwa upaya penyelamatan lingkungan dan keberlanjutan bumi bisa berhasil bila masyarakat ikut terlibat
Zero Waste Cities hadir sebagai solusi persoalan sampah di Indonesia dengan 3 prinsip, yaitu pemilahan sampah dari rumah, sistem pengumpulan terpilah dan pengomposan sedekat mungkin dari