Masih ingat pepatah “Ada banyak jalan menuju Roma” atau “tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina” ? Tentu saja ingat bukan? Tapi kali ini kita tidak akan menyoal trend fashion dari ibukota Italia maupun geliat negara tirai bambu sebagai kekuatan ekonomi baru dunia, untuk menghemat waktu dan jejak karbon kita cukup bergerak ke daerah Bandung Utara tepatnya di daerah Cigadung. Memasuki akhir bulan lalu, tepatnya Jumat, 23 Maret 2012, tim trainer YPBB melakukan kunjungan ke kediaman salah satu praktisi yang telah menerapkan konsep ZeroWaste di lingkungan rumahnya sendiri.
Adalah Bapak Supardiyono Sobirin, seorang pengamat lingkungan yang saat ini juga aktif berkegiatan di DPKLTS (Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda) berbaik hati untuk menerima tim trainer YPBB dan berbagi ilmu serta pengalamannya dalam menerapkan konsep ZeroWaste.
Setelah kunjungan seru yang sarat informasi dan inspirasi, tim trainer yang terdiri dari Tian, Adnand, Tini, Melly, Maya dan Anil mengakhiri siang dengan makan bersama serta bertukar cerita mengenai berbagai hal yang didapat dari kunjungan tadi dibawah teduhnya pepohonan Taman Ganesha. Ayo jadi inspirasi dari hal kecil dengan mengelola sampah dari lingkungan terdekat kita yaitu rumah.
Selamat mencoba dan Salam Organis!
Tulisan ini merupakan bagian dari serial kampanye Alternative Delivery System (ADS) yang digalang secara kolaboratif oleh YPBB dan Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI). Krisis lingkungan
Sistem kerja remote working yang dijalankan oleh YPBB dimana semua staf nya didorong untuk bekerja dari rumah, dengan WFH tentunya YPBB mengakomodir kebutuhan dasar manusia yaitu
Beras merupakan salah satu bahan pangan di Indonesia, karena beras merupakan bahan pokok utama. Beras juga merupakan sumber utama pemenuhan gizi yang terdiri dari kalori, protein,
Peluang khusus untuk bergabung menjadi Relawan Trainer YPBB kembali dibuka! YPBB percaya bahwa upaya penyelamatan lingkungan dan keberlanjutan bumi bisa berhasil bila masyarakat ikut terlibat
Berbagai bencana yang diakibatkan oleh sampah bermunculan di berbagai kota. Tragedi longsor di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah pada tahun 2005, yang memakan korban ratusan jiwa
Hai Sobat Organis… Kami Yayasan Pengembangan Biosains Bioteknologi (YPBB) ingin mengabarkan berita gembira, bahwa berdasarkan Akta Pendirian yang dikeluarkan oleh NOTARIS DAN PEJABAT
Sedikit-sedikit, lama-lama menjadi bukit. Peribahasa yang kerap kali digunakan untuk memotivasi orang menabung, agaknya menjadi sebuah perumpamaan sistem pengumpulan sampah
Bagi para ibu rumah tangga, pasti sudah akrab dengan Mang Sampah atau Tukang Sampah. Ya, Mang Sampah atau Tukang Sampah adalah sebutan khas Bandung Raya bagi
“Sepatu boots” adalah jawaban paling banyak dilontarkan para petugas pengumpul sampah ketika ditanya benda yang paling disukai dari paket yang dibagikan. “Untuk pengangkutan sampah
Kepedulian akan kebersihan lingkungan dan gaya hidup yang minim sampah mulai diminati oleh banyak kalangan. Bukan hanya anak muda, ibu-ibu juga mulai mempelajarinya karena mereka sadar
( Dokumentasi YPBB ) Sejak 26 Maret 2020, YPBB mulai melakukan penggalangan dana untuk memberikan sarana Alat Pelindung Diri (APD) kepada para petugas sampah. Tanpa kami
Bandung, 8 April 2020 YPBB menggalang donasi sebesar Rp 30.600.000,- untuk mendukung 340 petugas pengelola sampah di Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandungyang selama ini