Air hujan yang biasanya dianggap berkah bagi sebagian besar masyarakat, ternyata kini telah teridentifikasi mengandung partikel mikroplastik.
Tentu saja hal ini mengejutkan berbagai pihak, karena mikroplastik dapat memicu reaksi alergi hingga kematian pada manusia.
Temuan adanya mikroplastik pada air hujan, ditemukan oleh sekelompok peneliti dari Amerika Serikat pada tahun 2020.
Sementara itu, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, juga telah merilis penelitian terkait tingginya kandungan mikroplastik pada air hujan yang turun di beberapa wilayah Yogyakarta pada tahun 2022.
Mikroplastik sendiri berasal dari partikel plastik kecil, yang berukuran kurang lebih sekitar 0,2 inci. Sehingga hal ini membuat mikroplastik, akan sulit dilihat dengan mata telanjang.
Mikroplastik sendiri berasal dari sampah-sampah plastik, yang kerap kali kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kemasan botol minuman plastik, serat baju, bungkus plastik makanan, produk kemasan sachet dan lainnya.
Ukuran mikroplastik yang sangat kecil dan juga ringan, tak ayal hal ini membuat partikel tersebut dapat dengan mudah menyebar ke seluruh dunia.
Ketika partikel mikroplastik masuk ke dalam atmosfer, akan menjadi salah satu bagian dari inti uap air yang mengembun hingga membentuk awan.
Sehingga partikel mikroplastik akan kembali turun ke bumi, baik itu dalam kondisi kering maupun bercampur dengan debu.
Adapun sebagian dari partikel mikroplastik tersebut turun bersamaan dengan air hujan, yang berakibat fenomena hujan plastik.
Diketahui fenomena hujan plastik ini mirip dengan kondisi hujan asam. Hal yang membedakan adalah hujan asam disebabkan oleh emisi belerang dan nitrogen oksida dari pembangkit listrik.
Bahkan selain adanya fenomena hujan plastik, mikroplastik pun telah berada dalam sel darah manusia.
Tentunya kita perlu mulai membuat suatu gerakan untuk mencegah terjadinya penyebaran mikroplastik yang semakin masif. Seperti melakukan pengelolaan sampah yang baik, hingga sampai pada tahap melakukan zero waste lifestyle.
Zero waste lifestyle sendiri merupakan suatu gerakan gaya hidup minim sampah hingga pada tahap mencapai kehidupan yang organis dan selaras dengan alam.
Sehingga tentunya gerakan tersebut sangat bermanfaat untuk masa depan kita semua nantinya. Karena tentu saja upaya gerakan tersebut dilakukan untuk menyelamatkan bumi serta anak cucu kita nanti yang sudah selayaknya diperjuangkan.
Studi dari penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan mengenai gletser dunia di masa depan. Diperkirakan pada tahun 2100 mendatang, gletser dunia akan menghilang dari peradaban. Penyebab
Maggot atau yang dikenal dengan belatung, merupakan hewan yang sering dianggap menjijikan namun ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Tak disangka ternyata maggot dengan jenis Black
Hari Raya Natal merupakan salah satu momentum perayaan keagamaan yang sakral di Indonesia. Sehingga euforia perayaan Natal dapat dirasakan semua lapisan masyarakat. Perayaan Natal memiliki
Tidak terbayang rasanya jika di perumahan kita tidak ada petugas sampah. Meski tampaknya hanya mengangkut sampah dari setiap bak sampah di rumah kita, ada fakta lain
Pelatihan Zero Waste Lifestyle atau biasanya disingkat dengan ZWL merupakan pelatihan wajib yang harus diikuti oleh staf internal YPBB secara khusus. Sebagai organisasi non-profit yang
Yuk kali ini kita bahas sampai tuntas mengenai aksi organis dalam bentuk sehari-hari. Sebelumnya, sudah pada tau belum yang dimaksud aksi organis? Bagi yang belum tahu,
Pernahkah Anda bayangkan sampah plastik yang berada di lautan berakhir dimana? Ternyata sampah plastik yang berada di lautan berkumpul pada satu titik, tepatnya di Samudra Pasifik.
Isu perubahan iklim yang berdampak pada penipisan lapisan ozon seringkali dianggap sebagai angin lalu ataupun berita bohong. Nyatanya, tepat pada hari ini 35 tahun yang lalu,
Sampah plastik saat ini tidak hanya ada di daratan saja. Saat ini sampah telah terlepas ke lautan maupun samudra. Sampah plastik tersebut mengambang dan bahkan berkumpul
Indonesia negeri yang kaya akan budaya dan keanekaragaman hayatinya telah mengulang tanggal 17 Agustus untuk yang ke-77. Sekian lama merdeka dari penjajahan, nyatanya tidak membuat negeri
Sudahkah kita bijak bergaya hidup organis? Bergaya hidup organis atau hidup selaras alam sejatinya adalah sebuah falsafah hidup yang tak terelakkan bahwasanya gaya hidup ini bukanlah
Mikroplastik saat ini kembali ditemukan dalam tubuh manusia oleh para ahli. Hal yang mengejutkan, peneliti menemukan mikroplastik dalam darah manusia. Sontak saja kabar adanya mikroplastik