Pada sistem pengelolaan sampah eksisting, sampah yang di buang di depan rumah tidak serta merta terkirim ke TPA. Petugas sampah seperti Mang Ali memegang peranan penting agar sampah di depan rumah dapat terangkut dan tak menumpuk. Profesi petugas sampah seringkali terabaikan karena sampah masih dianggap sepele oleh sebagian kalangan masyarakat.
Mang Ali adalah petugas sampah di RW 06 Kelurahan Sadang Serang, yang berkesempatan untuk diwawancarai oleh salah satu tim Zero Waste Cities. Ia mengaku bahwa selama pandemi terjadi peningkatan volume sampah karena banyak warga yang beraktivitas di rumah. Namun, ia juga khawatir, jika orang-orang tetap di rumah ada kemungkinan penghasilannya berkurang karena ia digaji oleh warga. Bahkan, sampah plastik yang biasanya dapat menambah penghasilan, kini harus menurun nilainya karena banyak tempat penjualan plastik yang tutup.
Mang Ali merupakan salah satu petugas sampah yang mendapatkan #DonasiAPD dari hasil penggalangan dana terbuka tanggal 26 Maret 2020. Ia senang mendapatkan APD yang dapat membantu pekerjaannya. “Sebelum ada pandemi juga saya sebenarnya sudah pakai, tapi ini untuk cadangan” pungkasnya sambil berterimakasih. Hal ini perlu juga mendapat perhatian dari pemerintah ketika pandemi datang. Petugas sampah berada dalam ancaman kesehatan, sama halnya dengan petugas medis. Ditambah lagi, belum semua petugas sampah mendapatkan APD yang layak.
|
Penyerahan APD kepada Mang Ali petugas sampah RW 16 Sadang Serang
(Sumber: Dokumentasi YPBB)
|
Pada bulan Maret lalu, YPBB menyalurkan seperangkat donasi yang terdiri dari sarung tangan, masker, sabun cuci tangan, hand sanitizer dan vitamin untuk petugas sampah di Bandung Raya. Penyaluran donasi tersebut dibagi menjadi dua tahap, dimana pada tahap pertama, donasi diterima oleh 340 petugas. Sementara itu, pada tahap kedua, donasi diterima oleh 266 petugas. Ini adalah bentuk perhatian YPBB terhadap petugas pengumpul sampah agar tetap aman dan sehat ketika menjalankan tugas mereka. Dikarenakan petugas pengumpul sampah masih pekerjaan informal, banyak pihak yang belum menyadari pentingnya peran mereka dalam sistem pengelolaan sampah.
Di penghujung wawancara, Mang Ali mengutarakan pesan kunci untuk masyarakat. Ia berkata “Terkadang sampah ini sering terlupakan dan teringat ketika sudah terjadi bencana seperti banjir..”. Ini juga menjadi pesan bagi pemerintah untuk perbaikan sistem pengelolaan sampah beserta pekerja informal yang berkontribusi di dalamnya. Selengkapnya tentang Mang Ali dapat disaksikan melalui tautan berikut.