Halo Sobat Organis! Polusi udara menjadi salah satu masalah serius yang mengancam kesehatan manusia dan lingkungan kita. Menurut data terbaru, polusi udara merupakan salah satu faktor risiko kematian terbesar di dunia. Ini bukan hanya masalah lokal, tetapi juga dampak global yang memiliki konsekuensi serius bagi kita semua.
Polusi udara sendiri sumbernya dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu sumber alamiah dan sumber antropogenik (disebabkan oleh manusia). Sumber alamiah mencakup :
1. Debu dan partikel dari debu vulkanik, serbuk sari, dan partikel alamiah lainnya dapat menjadi penyebab polusi udara alamiah.
2. Gas alami seperti metana (CH4) dapat terlepas dari peristiwa alamiah seperti perut hewan herbivora dan proses geologi seperti pelepasan gas dari tanah atau lautan dan
3. Asap kebakaran hutan serta lahan gambut alami yang dapat menghasilkan asap polusi udara.
Sedangkan sumber antropogenik atau polusi udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia ada banyak ragamnya yakni (sumber: DISLHK Bandung):
Dalam artikel ini akan lebih fokus terhadap pembakaran sampah yang menghasilkan debu dan asap. Tentunya juga, dengan banyaknya isu kebakaran di Indonesia sekarang, termasuk pembakaran sampah dan bencana kebakaran TPA Sarimukti, masalah polusi udara ini harus semakin menjadi perhatian bersama.
Sebagai referensi, umumnya polusi udara diukur menggunakan Air Quality Index (AQI) atau Indeks Kualitas Udara, lebih lengkapnya bisa lihat grafik dibawah ini
Sumber: Index Kualitas Udara (AQI):Pedoman Kualitas Udara
Seperti yang disebutkan, AQI adalah metode untuk mengukur tingkat polusi udara dan memberikan informasi tentang kualitas udara di suatu daerah. Komponen yang diukur pada ‘AQI’ adalah ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2) dan partikel partikulat yang dikenal juga sebagai partikel halus, jelaga, atau bahasa awamnya debu
Partikel debu, atau biasa disebut particulate matter (PM), di atmosfer muncul dari berbagai sumber. Baik ukuran dan komposisi kimia bervariasi dengan sifat sumber asal partikel. Ukuran PM yang diukur lazimnya ada dua yaitu: partikel kasar yang dapat dianggap sebagai partikel dengan diameter lebih besar dari 2,5 μm (mis. PM10 – 10 μm), dan partikel halus yang kurang dari 2,5 μm (PM2.5).
Sebagai perbandingan PM 2.5 ini partikelnya lebih kecil daripada diameter rambut manusia. Pastinya, semakin tinggi angka PM 2.5 ini di sebuah daerah, semakin tidak baik untuk kesehatan manusia khususnya untuk pernapasan. Terutama di Indonesia yang akhir-akhir ini tingkatan polusi udaranya sedang meningkat.
Lihatlah grafik dibawah ini sebagai gambaran tingkatan polusi udara akhir-akhir ini berdasarkan perhitungan PM 2.5nya.
Sumber: Daftar 10 Kota dengan Polusi Udara Terburuk Sepanjang Agustus 2023, Tangsel Juaranya
Dari pemaparan diatas sudah disebutkan bahwa peningkatan polusi udara betul-betul terjadi. Akibatnya adalah menyebabkan gangguan kesehatan. Contohnya saja, penderita ISPA (Infeksi saluran pernapasan akut) di Indonesia semakin meningkat. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dari 50 ribu sebelum COVID-19, sampai 200 ribu pasiennya saat diwawancarai 28 Agustus 2023. Namun selain ISPA, ada beberapa penyakit pernapasan yang bisa berbahaya terhadap manusia akibat polusi udara ini yaitu:
Secara global, data menunjukkan polusi udara berada di posisi ketiga penyebab utama kematian. Polusi udara berkontribusi sebanyak 11,65% dari total kematian. Jumlah ini tentunya sangat mencengangkan dan menunjukkan betapa seriusnya masalah ini.
Data kematian berdasarkan faktor risiko kematian secara global (Richie dan Rosser – 2017)
Data kematian berdasarkan faktor risiko kematian di Indonesia (Richie dan Rosser – 2017)
Lalu sebagai referensi, adapun data tentang seberapa banyak polusi udara berkontribusi terhadap penyakit yang dialami manusia. Lengkapnya dapat dilihat di grafik dibawah ini:
Data beban penyakit berdasarkan faktor risiko secara global (Richie dan Rosser – 2017)
Data beban penyakit berdasarkan faktor risiko di Indonesia (Richie dan Rosser – 2017)
Polusi udara juga harus dilihat dari dua perspektif, polusi udara dalam ruangan dan luar ruangan. Polusi udara dalam ruangan diperkirakan menyebabkan 2.313.991 kematian dalam tahun terakhir. Ini berarti polusi udara dalam ruangan bertanggung jawab atas 4,1% dari total kematian global.
Sedangkan polusi udara luar ruangan, seperti yang sering kita lihat di kota-kota besar, diperkirakan menyebabkan 4.506.193 kematian dalam tahun terakhir. Polusi udara luar ruangan ini bertanggung jawab atas 7,8% dari total kematian global.
Melihat dampak yang sangat besar terhadap kesehatan dan lingkungan, wajib hukumnya kita bersama mengatasi polusi udara. Langkah-langkah penting yang dapat diambil termasuk:
Polusi udara adalah tantangan global yang memerlukan tindakan global namun tetap kita harus mulai terapkan dari lingkungan kita masing-masing. Terutama di musim kemarau, dimana semuanya kering dan mudah tersulut api. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor, hindari pembakaran terutama pembakaran sampah, dan hindari juga pembukaan lahan atau event-event yang dapat menimbulkan kebakaran besar.
Ingatlah bahwa dunia kita harus diteruskan ke generasi selanjutnya, bayangkan jika kita di masa sekarang sudah merusak terlalu banyak. Maka kita hanya akan memberikan beban untuk kehidupan anak dan cucu kita.. Ayo Sobat Organis, kita bergerak untuk masa depan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan
Hannah Ritchie and Max Roser (2017) – “Air Pollution”. Published online at OurWorldInData.org. Retrieved from: ‘Air Pollution – Our World in Data‘ [Online Resource]
Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan Soal Bakar Sampah
STOP Dudurukan ! – BPBD Kabupaten Bogor
Asap Kebakaran Hutan Terbukti Bisa Mengikis Lapizan Ozon – Kompas.id
Daftar 10 Kota dengan Polusi Udara Terburuk Sepanjang Agustus 2023, Tangsel Juaranya
Menkes: Pasien ISPA Naik Jadi 200.000 Orang Akibat Polusi
Mengenal PM 2.5 dan PM 10, Partikel Berbahaya bagi Tubuh – Lifestyle Katadata.co.id
Kualitas Udara di Jakarta Kian Memburuk, Ini 5 Bahaya dan Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan!
Sumber dan Penyebab Pencemaran Udara | Dislhk Badung.
Grafik AQI.jpg dari Index Kualitas Udara (AQI):Pedoman Kualitas Udara
Sampah sisa makanan masih mendominasi komposisi timbulan sampah di Indonesia . Bahkan sering langganan ranking tinggi dalam wasting most food secara internasional. Sampah sisa makanan
Grafik komposisi sampah: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/ (4 Februari 2024) Seperti yang dapat kita lihat pada grafik di atas, sisa makanan masih merajai komposisi sampah di Indonesia. Rumah
Idul Adha merupakan salah satu momen penting yang kerap kali dirayakan oleh seluruh umat muslim di dunia. Sehingga euforia perayaan Idul Adha juga, tentunya juga dirasakan
Membawa botol minuman sendiri, atau yang kerap disebut tumbler saat ini menjadi sebuah tantangan. Walaupun saat ini beberapa orang memulai habit baru dengan membawa tumbler kemanapun
Udah pada tau belum sobat organis, Bandung Raya lagi-lagi mengalami darurat sampah. Terjadinya krisis tersebut membuat YPBB di tahun ini tidak melakukan acara apapun untuk memperingati
Tidak banyak yang tahu bahwa 26 November diperingati sebagai Hari Tanpa Belanja. Hari Tanpa Belanja bertujuan untuk memberikan kesadaran masyarakat agar mereka lebih peka terhadap apa
Studi dari penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan mengenai gletser dunia di masa depan. Diperkirakan pada tahun 2100 mendatang, gletser dunia akan menghilang dari peradaban. Penyebab
Maggot atau yang dikenal dengan belatung, merupakan hewan yang sering dianggap menjijikan namun ternyata memiliki manfaat yang luar biasa. Tak disangka ternyata maggot dengan jenis Black
Air hujan yang biasanya dianggap berkah bagi sebagian besar masyarakat, ternyata kini telah teridentifikasi mengandung partikel mikroplastik. Tentu saja hal ini mengejutkan berbagai pihak,
Hari Raya Natal merupakan salah satu momentum perayaan keagamaan yang sakral di Indonesia. Sehingga euforia perayaan Natal dapat dirasakan semua lapisan masyarakat. Perayaan Natal memiliki
Tidak terbayang rasanya jika di perumahan kita tidak ada petugas sampah. Meski tampaknya hanya mengangkut sampah dari setiap bak sampah di rumah kita, ada fakta lain
Pelatihan Zero Waste Lifestyle atau biasanya disingkat dengan ZWL merupakan pelatihan wajib yang harus diikuti oleh staf internal YPBB secara khusus. Sebagai organisasi non-profit yang