Daily Routine, sebuah bar espresso di Bandung mengadakan acara unik yang memadukan elemen musik dan gerakan Zero Waste. Daily Routine mengundang Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB) sebagai pembicara dalam sharing session berjudul Zero Waste di Kota. Sharing Session ini juga menjadi opening act dalam rangkaian acara buka puasa bersama.
Sekar Kanya, Trainer dari YPBB memulai sharing session dengan obrolan santai mengenai praktik zero waste yang telah dilakukan di beberapa daerah di Kota Bandung. Salah satunya Antapani yang sudah melakukan pemilahan sampah. Sekar juga mengenalkan YPBB kepada khalayak publik sebagai perkumpulan yang fokus mengampanyekan Zero Waste dengan berbasis di Bandung sejak 1993.
Tak hanya itu, Sekar juga membukakan mata para hadirin dengan kasus-kasus krisis sampah dan bencana yang terjadi di Kota baik di Bandung maupun luar Bandung yang erat kaitannya dengan pengelolaan sampah, hingga masuk ke kasus Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang terbakar karena meledaknya gas metana.
Ternyata, para peserta telah menyadari permasalahan krisis sampah ini dan mampu mengidentifikasi bahwa asal muasal gas metana berasal dari sampah organik yang menumpuk di TPA.
Sekar kemudian memberikan dua langkah solusi yang dapat menanggulangi isu ini. Pertama adalah dengan memilah dan memisahkan sampah organik dan anorganik serta memanfaatkan sampah organik dan mengolahnya dengan baik. Contoh pemanfaatan sampah organik dengan mengumpulkan sisa makanan dan mengemasnya kembali untuk dibagikan pada orang yang kurang beruntung dengan standar kesehatan yang terjamin. Sementara pengolahan dapat dilakukan dengan menjadikan sampah organik pupuk kompos melalui beberapa cara, antara lain biopori, pot ataupun takakura.
Bukan hanya Sekar yang semangat memaparkan materi terkait pengelolaan sampah organik, para peserta juga kerap melontarkan pertanyaan seperti bagaimana kedalaman tanah yang dianjurkan untuk membuat lubang pengomposan dan juga bagaimana cara mengedukasi Generasi Z untuk memahami pentingnya memilah sampah organik dan anorganik.
“Pastikan rasio lubang seimbang dengan banyaknya sampah organik yang hendak dikubur,” jelas Sekar saat ditanyai tentang kedua hal itu. Sekar juga mengatakan untuk mengedukasi Generasi Z agar lebih menyadari pentingnya pemilahan sampah dapat dilakukan dengan memberi contoh secara konsisten.
Sharing session kemudian ditutup dengan ajakan untuk mengurangi sampah organik yang masuk ke TPA. Namun, keseruan tidak berhenti di sana karena acara dilanjut dengan sesi live music dari beberapa musisi. Selain itu tersedia pula lapak jual beli bertemakan zero waste dan keberlanjutan. Mitra-mitra yang menggelar lapak jual beli tersebut antara lain Precious Plastic, Bell Living Lab, Mgamulyan dan Restory. Harapannya dengan diadakannya acara ini, dapat menumbuhkan kesadaran dan ketertarikan untuk mulai bergerak di isu zero waste dan keberlanjutan.
YPBB melalui Divisi Pengelola Sumber Daya (PSD) kembali menggelar pelatihan Zero Waste Lifestyle dalam rangka peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pelatihan ini merupakan program
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, American Corner Universitas Andalas mengundang Divisi Kampanye Zero Waste YPBB untuk menyelenggarakan Pelatihan Zero Waste Lifestyle di
Dokumentasi keseruan pendidikan lingkungan dan pelatihan pengelolaan sampah di acara CAPABLE (Capacity Building for Sustainable Living) (Sumber: Dokumentasi IBEKA) Sabtu, 13 Juli 2024, YPBB
Pernahkan Sobat Organis membayangkan sampah organik menjadi suatu cairan yang bermanfaat? Bahkan bisa digunakan sebagai karbol, sabun cair alami, penjernih udara alami, pembersih rumah tangga
Beberapa tahun ke belakang, masyarakat di Bandung sempat beberapa kali merasa resah karena sampah-sampah di rumahnya tak kunjung diangkut. Hal ini merupakan imbas dari kondisi Bandung
Pada Sabtu, 11 Februari 2023, Partai Hijau Indonesia (PHI) bekerjasama dengan YPBB menghelat pelatihan Zero Waste Lifestyle (ZWL). Acara tersebut yang dihadiri oleh 35 orang peserta
YPBB merupakan sebuah lembaga non profit yang aktif mempromosikan pola hidup organis, yaitu pola hidup yang selaras dengan alam dan hukum alam. Pola hidup ini diyakini akan